Senin, 14 Maret 2016

Kelak Ia..... (Cerpen Diary)



 
   Jadi ingin kembali ke usiaku saat sekolah dasar...

kala aku lihat penghapus hitam kecil milik adikku. Ia sekolah dengan pelajaran berhitung yang butuh dihapus beberapa kali karena tulisannya yang kurang rapi.

   Aku juga ingin kembali menjadi seusianya kala aku melihat sepatunya yang masih berukuran kecil.

Dia memakai sepatu itu untuk berlari.. masih berlari-lari.

   Melihat rak sepatu yang berjejer diatasnya sepatu-sepatu kami.. aku jadi tak sabar melihatnya tumbuh...

Aku pandangi sepatu hitam sedikit berdebu milikku saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Aku ingin melihatnya mulai bercanda di kantin SMP dengan temannya, bergabung di Organisasi Siswa dan mulai bertanya padaku pengalaman bergabung di organisasi yang sama.

   Saat Ia mulai bertanya, aku melihatnya sebagai proses sederhana untuk tumbuh..

   Kemudian mataku beralih ke arah sepatu yang mulai usang yang aku pakai waktu duduk di bangku SMA.

Seperti kata orang, saat-saat SMA adalah saat yang penuh gairah.. Aku mengerti.. mengapa orang berpikiran begitu. Aku mulai paham...

Aku ingin melihatnya mengalami masa-masa saat Ia berjalan menyusuri lorong-lorong SMA yang ramai, ikut bercanda dengan yang lainnya, dan aktif dalam setiap kegiatannya.

Aku ingin Ia tak melewatkan sedetik pun masa bahagia.

   Ia kini masih banyak bertanya tentang lingkungannya..  masih bertanya 'itu kenapa?', 'apa sebabnya?', 'bagaimana caranya?', tapi kelak Ia akan menjawabnya sendiri dengan segala pemahaman yang Ia dapatkan..

   Ia masih sering menatapku dengan marah jika aku tak mendengarnya, tapi kelak Ia akan mendengarkan kisah yang aku alami dan mengambil sisi positif dari setiap episodenya.

   Nanti.. 
iya..   nanti.. 

Ia akan mulai dihadapkan dengan kesulitan menentukan pilihan. Ia akan dihadapkan pada kesulitan memilih sekolah tinggi mana yang akan Ia tuju.. dan mampukah Ia menggapainya. Ia akan mulai disibukkan dengan berbagai hal ketika itu menjadi keharusannya..

   Aku mulai bercermin pada diriku.. Sudah juga aku alami masa yang seperti dia. Masa yang akan Dia alami pun setidaknya sebagian telah kualami.

Tapi sudah sempurnakah niatku ketika menapaki setiap tujuan?
sudah yakinkah langkah-langkah ini setiap saat hanya didedikasikan untuNYA?

Tapi, harapku.. 
aku ingin Dia dan aku menebalkan tinta dalam perjuangan yang sama.

Kelak Ia juga harus tau.. hidup berjuang seperti apakah kemudian..



-Nanadixie- dedicated for my lil brother, Lintang Mujahid Habibillah😊
Jadi Sholeh ya, sweet brother ^^